mengejar pelangi…

October 23, 2008

‘jangan pernah menyerah,’ kata pak ikranegara harfan di sini. ada benarnya juga kata pak harfan. kalo belum-belum sudah menyerah bisa-bisa gak jadi nonton. satu lagi yang perlu ditambahkan adalah niat. ngeliat barisan panjang antrean mirip ular melingkar di atas pagar rasanya ‘ilfil’. lah, itu aja yang namanya pintu masuk bioskop masih digembok, antrean sudah memanjang seperti nunggu pembagian sembako :D. saat kunci dibuka, brrr rebutan menuju loket. baris-berbaris lagi. nunggu lagi. antre mulai jam setengah sebelas dapatnya tiket pertunjukan jam setengah tiga. ya, sudahlah masih mendingan daripada nonton jam duapuluhsatu.

bagi mereka yang belum menonton karena sesuatu hal semisal malas antre atau beralasan ‘ceritanya tidak akan sama dengan bukunya’ sebaiknya memang tidak usah memaksakan diri untuk menonton. lagipula dari 500 halaman bukunya rasanya tidak mungkin di-audio-visual-isasikan menjadi tayangan berdurasi 120 menit-an meski banyak bintang kondang bertaburan di sini. hanya satu yang menjadi pertanyaan tetangga sebelah: kok ada tora sih? lah, emangnya masuk golongan bintang juga yah 😀.

lantas kapan sih mau cerita isi filmnya? berbagai review tentu sudah banyak beredar. mulai dari yang menyanjung sampai yang sebaliknya. secara filmis, gambar-gambarnya oke. mengutip ibunya nanda: ya seperti itulah kehidupan di peleburan timah. akting anak-anak itu terasa wajar, meski ada juga yang masih melongok ke kamera. para bintang di sini menunjukkan cahayanya. dari segi isi, saya melihatnya film ini mempersoalkan pendidikan di negeri yang subur loh jinawi. dan, lebih menukik lagi adalah bahwa kaum tak berpunya juga mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan.

pendidikan, urusan siapa ini?

main sabun…

October 16, 2008

masih ingatkah anda bahwa pada usia dini sudah diajarkan untuk mencuci tangan sebelum makan? lupa pun tak menjadi masalah. karena perserikatan bangsa-bangsa telah menetapkan hari cuci tangan pakai sabun sedunia, yang jatuh pada tanggal 15 oktober. sedemikian pentingkah urusan cuci tangan sampai dibikin jadi acara global? atau, kalau ada pertanyaan iseng karena ada penajanya adalah perusahaan pembuat sabun lantas diambil kesimpulan: ini kan bisa-bisanya tukang sabun. buanglah jauh-jauh prasangka seperti itu. program ini bermaksud untuk mengurangi penularan penyakit seperti dikutip dari sini: Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA, Kecacingan, Hepatitis A. karenanya, biasakanlah cuci tangan pakai sabun sesudah melakukan kegiatan yang mengotori tangan. tidak susah bukan?

membajak, dapat pahala…

August 20, 2008

ungkapan ganti menteri identik dengan ganti kebijakan, boleh jadi, bakal terus tejadi di negara kita tercinta. tahun ini, dunia pendidikan kita selangkah maju ? atau mundur atau terlalu maju? dengan diperkenalkannya buku sekolah elektronik oleh depdiknas. selintas, kebijakan ini sangat membantu para ortu untuk menghindari penjualan buku paket lewat sekolah atau koperasi sekolah. tapi itulah teori. praktiknya tak semudah membuat telor ceplok.

hari-hari pertama mencoba, untuk masuk ke website buku sekolah elektronik sangatlah susah kalau tak ingin dibilang tak bisa (ini di jakarta loh, entah di daerah) begitu berhasil dibuka, kesulitan kedua menghadang: filenya tak bisa diunduh. padahal sudah memasukkan persyaratan yang diminta. kesal hati, tinggalkan saja sambil menunggu pengumuman dari sekolah, sambil berharap tak dipakai bse itu.

harapan tinggal harapan. selepas pertemuan dengan para ortu – yang diwarnai interupsi gaya preman dari beberapa oknum ortu – ternyata diberikan daftar buku yang akan dipakai. alhamdulillah setelah berjuang untuk kembali memasuki situs bse, beberapa buku dapat diunduh. tapi ada satu buku yang ketika mau diunduh malah dikatakan ‘maaf file yang anda cari tidak ada’.

penasaran, saya masuki lagi. ternyata tampilannya sudah berubah. alamat awal untuk mengunduh adalah ini tapi sekarang berganti seperti di atas. bahkan kini untuk mengunduh harus mendaftar dulu. memasukkan data dan data pribadi. setelah itu login harus menerima peraturan dan persetujuan. barulah anda dapat mengunduh buku yang diinginkan.

tapi lagi-lagi saya harus kecewa. ada satu buku yang ingin saya unduh ketika diunduh bab demi bab selalu isinya file sampul halaman depan. marah? percuma. untungnya, alhamdulillah, ada beberapa situs yang juga menyediakan bse ini, antara lain kambing dan unila. saya juga sudah mengunduh beberapa judul untuk kelas tujuh (1 smp), bila berminat silakan saja japri. jangan takut dibilang membajak karena membajak buku pahalanya banyak seperti dikatakan mendiknas.

lulus
gak
lulus
gak
lulus
gak
lulus…

seperti menghitung bunyi tokek…

para ortu nampaknya h2c alias harap-harap cemas menantikan pengumuman lulus-tidaknya putra putri (yang sd serta smp) mereka besok tanggal 21 juni. dan, ini bukanlah akhir. karena setelahnya akan sibuk untuk mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi. cari informasi sana dan sini. menghitung jarak rumah dan sekolah. menimbang-nimbang sekolah swasta atau negeri. mengkalkulasi sumbangan kursi atau gedung (padahal kursi dan gedung sudah ada :d), seragam baru sekian stel berikut pakaian olahraga, buku paket (tapi sekarang udah ada buku elektronik yang bisa diunduh gratis — internetnya teteup bayar) serta biaya lain yang dapat timbul tiba-tiba tanpa diundang.

buat yang lulus selamat menempuh kehidupan pendidikan yang lebih tinggi. bagi mereka yang belum lulus akan ada ujian susulan.

pusing memikirkan kenaikan harga-harga sembilan bahan pokok, angkutan, biaya ini, biaya itu serta yang lainnya seiring dengan kenaikan bbm di akhir bulan mei? atau heran membaca perang gerilya para pahlawan tanpa tanda jasa dalam usaha mem-bantu-luluskan anak didiknya? (saya malah sedih. karena mereka bagaikan pelanduk di antara gajah yang bertarung. atawa lebih pas disebut buah simalakama? apapun namanya, memang aneh rasanya anak-anak di pelosok papua mengerjakan soal yang sama dengan anak di pinggiran jakarta. dan, para guru serta siswa sedang harap-harap cemas menunggu hasilnya di bulan juni nanti.)

daripada pusing atau sedih, mending nonton topeng monyet.

Topeng monyet adalah kesenian tradisional yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. … kesenian ini melibatkan seorang pawang yang melatih monyetnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru tingkah laku manusia, misalnya mengenakan pakaian, berdandan dan pergi belanja. … Monyet yang melakukan atraksi-atraksi ini diiringi dengan musik yang dimainkan olah satu atau beberapa orang. Alat musik yang dimainkan biasanya berupa gendang kecil yang dimainkan dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang tali pengikat monyet.

jaman saya kecil dulu, paling juga pawang sama monyet yang jalan. sekarang bisa dua atau tiga orang (pawangnya sih teteup satu) serta anjing ikut dibawa untuk mengamen topeng monyet. tidak murah memang kalau ingin ‘menanggap’ monyet yang tak memakai topeng ini. apalagi kalau kita sengaja memanggilnya saat melintas di depan rumah.

pernah suatu saat kami sengaja menanggapnya untuk merayakan ulang tahun teman se kantor. sang monyet pun diganti namanya menjadi nama yang ulang tahun. mau tak mau, suka tak suka, si fulanah yang ulang tahun hanya senyam-senyum (kecut) melihat atraksi sang monyet.

minggu lalu, serombongan penopeng monyet melintas di depan kantor. saya tidak memanggilnya. tapi tak lama terdengar perkusi bertalu-talu dipukul. atraksi lebih keren dari yang jaman dulu. si monyet bukan cuma pergi ke pasar tapi beraksi ala pembalap moge. (terlepas dari apakah topeng monyet merupakan animal abuse atau eksploitasi hewan, tapi ada satu hal yang pasti: hewan aja bisa diajar kok.) ah, pusing kan… penasaran sama gaya sarimin yang lain? longoklah di sini

pertanyaan: di mana bisa kirim-kirim-an kertas saat ujian nasional berlangsung? jawaban: di indonesia seperti terlihat dalam gambar yang direkam oleh kompas. bapak menteri pendidikan nasional boleh saja membantah. tapi kenyataan di lapangan macam ilustrasi di sini, sangat boleh jadi, bukanlah rekayasa. juga berita guru yang membantu siswanya juga bukan mengada-ada.

membantu jelas sebuah perbuatan mulia. tapi kalau membantu mengerjakan soal-soal ujian apakah namanya? apalagi yang membantu adalah para guru. duh, gusti… tadi pagi juga yang saya dengar di salah satu stasiun radio betapa pekerjaan mencontek menjadi sebuah kebanggaan. betapat tidak. para penelepon dengan gamblang dan bangga menceritakan siasat untuk mencontek. tidak tanggung-tanggung ini untuk satu kelas.

banyak cara untuk lulus. mulai dari yang wajar sampai yang tidak wajar (kalau tidak ingin dibilang kurang ajar). pilihan memang terpulang kepada masing-masing pribadi. apa iya ada ortu yang menyarankan anaknya untuk mencontek? mudah-mudahan tidak ada ya. kalaupun ada juga? bantu saya dong menjawabnya…

sebentar lagi siswa-siswi tingkat sd akan mengikuti awalnya adalah untus (ujian nasional terintegrasi ujian sekolah) sekarang berdasarkan permen nomor 39 tahun 2007 menjadi uasbn alias ujian akhir sekolah berstandar nasional. kalau tidak ada perubahan lagi apa sih yang tidak berubah di negara ini? uasbn diadakan tanggal 13-15 mei 2008.

menyambut perhelatan yang baru pertama kali digelar untuk anak sd ini, bermunculanlah aneka kain rentang dari sekolah-sekolah tingkat smp, swasta maupun negeri yang menjual dirinya bahwa mereka adalah sekolah yang pernah juara di sana, juara di sini, akreditasi plus dan lain sebagainya. tujuannya hanya satu menarik para lulusan sd itu ke tempat mereka.

hari-hari ini selain sibuk menyiapkan diri untuk ujian akhir, para siswa-siswi sd itu juga sibuk bergelut dengan aneka soal dari berbagai mata pelajaran untuk mengikuti tes masuk smp. berat nian perjuanganmu nak. di antara sekolah-sekolah itu ada satu sekolah yang di mata saya mempunyai kriteria pengumuman kelulusan (diterima-tidaknya di sekolah itu) yang agak aneh. para peserta baru akan diumumkan lulus-tidaknya kalau peserta itu sudah membayar semua biaya untuk masuk ke situ. atau lucu malahan ya? belum tentu masuk (meski lulus alias keterima) kok sudah harus bayar-membayar.

kalau ada kilah ‘ini adalah urusan gua sepenuhnya’ tentu sah-sah saja dan kalaupun ingin diteruskan ‘kalo mau masuk kandang bebek ya harus mbebek dong jangan mengaum’ ya boleh juga kok.

ah, dunia pendidikan di endonesyah memang ajaib, seperti yang terpampang pada gambar di atas. itu gambar asli loh bukan rekayasa dan sampai tadi pagi saya lewat masih bertengger dengan aman di tempatnya. oh, ya, lokasinya di dekat tmp kalibata arah pasar minggu. dan, sebagai bonus akhir pekan inilah dia dengan disertai permohonan maaf kepada bapak dan ibu guru yang terhormat:

Guru : “Anak anak, Indonesia terletak antara dua samudra dan dua…?”
Murid : “Benuaaaa… .!”
Guru : “Salah ! Yang benar Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua duanya amatlah dalam…!”
Guru : “Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora. Sedangkan macan adalah binatang…. ?”
Mudrid : “Carnivora !”
Guru : “Kalian ini memang goblok ….Macan adalah binatang yang amat menakutkan.. .!”
Murid : ??????
Guru : “Sekarang tentang kesehatan. Kemarin si budi jatuh dari pohon, dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluar…?”
Murid : “Darahhh…. !”
Guru : “Eeee e e eee, Benar benar goblok! Yang benar Dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluarganya kelabakan… !”
Murid: %$%@^#$@^%#$ @@#@

bimbel (bisa bikin) sebel…

December 26, 2007

++ halo, bisa saya bicara dengan orang tuanya nandana?
== saya orang tuanya…
++ oh, selamat pagi pak, saya fulanah dari bimbel bla-bla…
== bimbel?
++ iya pak, bimbingan belajar bla-bla yang di jalan abc…
== oh, yang di ruko itu yah. ada apa bu?
++ saya mau mengabarkan pak bahwa nanda dari try out yang pernah kami adakan masuk di jajaran sepuluh besar dari sejumlah anak yang ikut…
— oh, gitu. nilainya bisa saya dapatkankah?
++ bisa pak, bapak datang saja ke tempat kami. selain itu, nanda juga mendapatkan voucher senilai xxx rupiah yang bisa dipakai untuk mengikuti persiapan ujian di bimbel bla-bla…
== oh, nanti saya ke bla-bla
++ bapak bisa datang hari senin, selasa atau rabu…

dan, saya tidak pernah datang ke bimbel bla-bla :d. salah alamat si mbak itu. hari-hari belakang ini para ortu memang lagi disibukkan dengan urusan ujian akhir. entah di tingkat sd, smp atau sma. tahun ini tingkat sd, yang awalnya digembar-gemborkan akan ada un alias ujian nasional, diubah menjadi untus. hah? iya, ujian nasional yang terintegrasi dengan ujian sekolah. lewat untus, lulus tidaknya seorang murid ditentukan oleh sekolah. dan, berita lengkapnya silakan minta tolong paman google saja yah.

let’s forget untus. yang mau saya omong-omong-kan ya si bimbel tadi yang hari-hari belakangan ini sedang menangguk rejeki dari para ortu yang ketakutan atau ingin anaknya lulus ujian. lewat spanduk, selebaran dan try out yang harus bayar dan sepertinya dilakukan pihak sekolah, para bimbel bergerilya menakuti para ortu bahwa dengan mengikuti bimbel dijamin anaknya lulus ujian. agak menyesatkan kalau tidak ingin dibilang menyesatkan.

padahal dengan sistem belajar di sd negeri yang model drilling, mestinya sih anak tinggal mengulang pelajaran di rumah dengan bantuan orang tua tentunya. bimbel, bagi saya pribadi, berguna buat siswa yang benar-benar kurang pengetahuannya atau anak yang tidak pernah belajar. di bimbel itulah si anak belajar. bagi anak-anak yang pengetahuannya sudah mumpuni, ya tidak usah ikut bimbel dong.

dan, kalau melihat anak yang ikut bimbel kok saya kasihan. karena biasanya bimbel dilakoni sehabis jam pelajaran sekolah. kapan ya si anak istirahat. ah, setiap ortu pasti punya cara tersendiri dalam menangani putra-putrinya. cara saya belum tentu cocok untuk orang lain. begitu pula sebaliknya.

jadi ikut bimbel?

sampai jumpa di tahun muka dengan segudang harapan yang insya allah memberikan kebaikan semata, amin.

razia pak…

December 17, 2007

angkot. sarana angkutan yang gak murah meriah lagi. namun dari sini banyak cerita bisa diangkat. ada sopir yang seenak hati mengemudi. ada banyak penumpang yang menganggap angkot sebagai tong sampah. ada yang asyik ngobrol tanpa hirau penumpang sebelah. ada yang sepanjang jalan bertelepongenggamria. ada yang kesal karena macet. ada juga yang merasa angkot adalah milik mereka berdua. nah, minggu kemarin saya sempat ikut mendengar percakapan dua ibu:

++ waduh jeng, kesel sekali saya (wajah pengin marah)
== kenapa mbak? (wajah sok? serius)
++ itu kemarin, anak saya pulang dari sekolah marah-marah dan kesal
== loh, berkelahi dengan temannnya?
++ kalau berkelahi biarlah, namanya juga anak laki-laki (loh, bu?)
== tertawa tertahan…
++ kemarin kan anak saya lagi tes matematika. lagi enak-enaknya dia ngerjain soal, eh, tahu-tahu masuklah pak guru fulan yang tanpa ba-bi-bu lagi menjambak rambut anak saya.
== loh, kan anak ibu rambutnya sudah pendek waktu saya lihat…
++ itulah jeng, saya juga bingung, ukuran rambut pendek itu seberapa
== kasihan sekali anak ibu. lantas ulangannya bagaimana bu?
++ alhamdulillah, dia bisa menyelesaikan semuanya…
== oh, syukurlah…
++ yang saya gak habis pikir, anak yang sedang ulangan kok ya dirazia rambutnya.
== iya ya mbak, apa tidak bisa menunggu sampai selesai ulangan.

dan, percakapan terhenti karena kedua ibu itu turun. seturunnya mereka, gantian saya yang berpikir. kok ya ada guru yang seperti itu. kok ya tega-teganya si guru fulan berbuat sesuka hati. kok ya mentang-mentang menjadi penguasa kelas bisa berbuat semaunya. ah, mungkin, si guru lagi kesal di rumah, kata teman saya waktu saya cerita kejadian di atas. duh, kalau saja semua guru di sekolah lagi kesal, tak terbayangkan berapa murid yang terkena jambakan. (meski, belum tentu ini terjadi. dan, jangan sampai terjadi.)

seorang guru pernah bercerita kepada saya. bahwa guru vak, alias guru untuk mata pelajaran tertentu, seperti olahraga atau kesenian, penghasilannya lebih rendah daripada guru yang memegang kelas atau wali kelas. jangan-jangan si bapak fulan itu guru vak.

tapi apa boleh guru begitu? ah, cape deh.

kanan atau kiri…

May 24, 2007

anda tahu kan wr supratman yang,

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum.

ilustrasi yang saya pinjam dari sini dan sini memperlihatkan wr supratman sedang memainkan biola dengan tangan kanan. nah, kalau anda sempat melancong ke daerah pancoran (yang ada patung dirgantara itu, tapi sering dipelesetin jadi patung seven-up :d), ada baliho — dari arah manggarai ada di sebelah kiri, dari pasar minggu sebelah kanan) — untuk memperingati hari kebangkitan nasional. tapi di baliho ini, pak wr memainkan biola dengan tangan kiri. nah, loh, yang mana yang benar? barangkali gambar di baliho itu sengaja di-flip untuk memberikan efek lain. atau tidak sengaja terbalik? atau…